Berpakaian mampu membuat orang menjadi buta warna, entah karena kita melihat kulit orang ‘putih’ atau ‘hitam’. Namun kepandaian dalam berpakaian juga menentukan.
Relawan dalam studi di Amerika Serikat (AS) cenderung melabel seseorang putih jika orang itu memakai baju setelan meskipun sebenarnya ia berkulit hitam. Sebaliknya, orang akan dilabel hitam jika berpakaian kerja.
Ilmuwan mengungkap, persepsi pada ras manusia terbentuk melalui prasangka
yang kita pegang. Peneliti dari Tufts University, Stanford University dan University of California melakukan studi pada beragam ras dengan serangkaian wajah komputerisasi, warna kulit yang berbeda dan pakaiannya.
Beberapa di antaranya memakai pakain semi formal dan formal. Mereka yang memakai pakaian formal untuk kerja memiliki wajah lebih gelap dan memakai pakaian semi formal atau kasual tampak lebih putih.
Hasil studi mengungkap, rasisme bisa jadi merupakan suatu hal yang tak disadari karena muncul dari prasangka. Pemimpin studi Jonathan B Freeman dari Tufts Graduate School of Arts and Sciences mengatakan, Hasil studi menunjukkan cara persepsi wajah selalu mengkompromi petunjuk visual sebelum mata seperti stereotype yang kita pegang.
“Stereotype wajah cukup kuat untuk mempengaruhi visual dasar pemrosesan orang lain yang secara sistematis mencurigai cara manusia melihat dunia sosialnya,”